Tujuan Didikan Subuh bermacam-macam dan berubah-rubah, sesuai dengan zaman, tempat, pribadi serta lembaga yang menyokongnya.
Tahun
1965 pada awal pencetusannya di Padang, dimana suasana politik dominan
dipengaruhi oleh PKI, DDS ditujukan untuk menanamkan nilai-nilai Islam
sejak dini kepada anak-anak mengantisipasi idiologi komunis.
Sedangkan
pada masa Orde Baru dimana idiologi komunis sudah tumbang DDS ditujukan
untuk melengkapi pelajaran di TPA/TPSA bahkan hanya sekedar untuk
refresh berganti suasana belajar mengantisipasi kebiasaan tidur
kesiangan di hari Minggu. Dan ada juga TPA/TPSA/MDA yang hanya sekedar
ikut-ikutan meniru menggelar kegiatan DDS.
Sedangkan
pada era Reformasi, dimana pengaruh politik tidak karuan. Adanya KKN,
penyakit masyarakat (judi, miras, togel) yang telah merusak mental dan
jiwa generasi muda. LDS (Lembaga Didikan Subuh) telah merumuskan
tujuannya yang tertuang dalam ADART yang telah disahkan dalam
Musyawarah Istimewa Lembaga Didikan Subuh pada tanggal 26-27 Muharram
1422/20-21 April 2001 di Padang. Bahwa tujuan DDS adalah “Membentuk
pribadi muslim sejati”. Yaitu pribadi yang seluruh aspek kehidupannya
berdasarkan kepada Al-Quran dan As-Sunnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar